Menurut arsitek Briyan Talaosa, ciri-ciri yang paling menonjol pada konsep modern adalah kesederhanaan bentuk dan dekorasi. Lantaran penyederhanaan bentuk detail tersebut, kata Briyan, tentunya sangat berpengaruh pula pada bentuk fasad dan material yang biasanya digunakan pada hunian dengan konsep modern ini.
”Biasanya fasad bangunan cenderung sederhana, tanpa dekorasi yang bentuknya lengkung berulang-ulang (seperti detail gaya klasik) atau fasad pada gaya ini cenderung polos dan lebih menonjolkan karakter material yang dipakai sebagai unsur utama sekaligus sebagai dekorasi pada gaya ini,” ujar dia.
Sementara menurut arsitek Erwin Hawawinata, modern sebenarnya bukan suatu gaya, tetapi “fungsi” yang menyesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan dari fungsi sebelumnya atau yang biasa dikenal dengan “tradisional” atau “gaya klasik”.
Erwin juga menambahkan, hal tersebut karena gaya ini cenderung menyesuaikan dengan kebutuhan. Sejumlah orang senang dengan gaya tradisional atau klasik karena dianggap lebih elegan, mewah, dan sebagainya. Namun, kembali ke fungsi dan manfaatnya. “Gaya modern lebih banyak dipilih pada saat ini karena dianggap lebih memberikan kemudahan, baik dalam fungsi maupun pemeliharaan,” ujar Erwin.
Sebagian orang yang suka dengan gaya modern sebab daya tariknya terletak pada bentuk desain yang cenderung ’jujur’ dan sederhana serta terkesan clean,” ujar Briyan. Alasan lainnya, tentu kembali pada masing-masing penghuni rumah dalam menentukan pilihan model desain untuk huniannya. Selain karena soal selera dari penghuni, sebut Briyan, biasanya faktor usia, kematangan emosi, fungsi bangunan, atau bahkan budgeting ikut menentukan pilihan selera seseorang dalam menentukan model atau gaya huniannya.
Hal lainnya, seperti halnya tipe busana, gaya modern pada hunian pun dipilih karena tren yang sedang berkembang di masyarakat dan ini menjadi faktor utama yang melatarbelakangi seseorang memilih bangunan dengan konsep modern. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengaplikasikan konsep ini, yang pertama adalah tetap berpatokan pada bentuk-bentuk dasar dan geometris yang dikombinasikan dengan warna dan elemen. Selain itu, hindari bentuk detail yang berlebihan.
Hal kedua yang perlu diperhatikan, aksesori yang digunakan di dalam ruangan. Sebaiknya jangan gunakan aksesori terlalu banyak dan berdetail. Pastikan Anda memilih yang sesuai dengan fungsi atau kebutuhan ruang. Tentunya berkaitan juga dengan komponen warna dan lighting ruangan, seperti accent lighting, general lighting.
Selanjutnya warna, biasanya gaya ini mengusung warna-warna netral seperti abu-abu, putih, atau warna netral lainnya Menurut arsitek Erwin Hawawinata, warna untuk desain interior bergantung pada pengguna ruangan tersebut. Jadi, tidak ada kekhususan dalam hal pemilihan warna. Begitu pun dengan lantai. Pada desain modern umumnya menggunakan jenis lantai seperti marmer, kayu, kayu sintetik, keramik, dan lain-lain. Bagi Anda yang awalnya sudah menggunakan material kayu sebagai lantai jangan khawatir. Sebab, kayu merupakan elemen yang sangat “perfect” sehingga dapat dipadupadankan dengan desain modern.
“Selain itu, efek kayu tidak tergantikan. Paduan sangat beragam, bisa menjadi aksen ataupun elemen utama dalam mendekorasi,” kata Erwin. (source: Koran SI)
ADS HERE
0 comments:
Post a Comment