Berdasarkan bentuk, ada fasad geometrik. Yang tergolong fasad geomentrik ini adalah fasad yang menerapkan bentuk-bentuk geometris, seperti kotak, lingkaran, segitiga, balok, dan kubus. Bentuk-bentuk geometris kemudian diramu sehingga tercipta sebuah bentuk fasad yang menarik.
Salah satu contoh fasad geometrik terlihat pada fasad rumah di foto. Fasad rumah ini merupakan hasil kombinasi dari bentuk-bentuk balok dan kubus, yang diramu secara cermat. Sebuah balok dibuat seakan berdiri secara vertikal pada sudut bangunan. Bidang ini dilapis dengan batu alam tempel sehingga terlihat kokoh dan alami bagai tebing.
Batu tempel menjadi pelapis dinding bagian luar rumah. Batu ini ditempelkan pada area luar bangunan yang menjulang dari tanah hingga ke bagian tertingginya.
Bidang balok berlapis batu ini dikombinasi dengan bidang balok yang lebih tipis lainnya pada sudut kiri bangunan. Pada foto, bidang ini berwarna biru dan terlihat seperti menggantung pada bagian atas bangunan.
Kedua balok itu dipisahkan oleh sebuah bidang balok yang pipih seperti papan berwarna semen. Pada bidang pipih ini terdapat guratan-guratan yang berpola garis horizontal. Pola garis horizontal ini, selain menjadi elemen dekoratif pada fasad, juga menjadi elemen geometris yang menyeimbangkan. Keberadaan garis-garis horizontal diharapkan dapat membuat bangunan tak terlihat terlalu tinggi menjulang.
Yang juga membuat fasad menarik adalah kombinasi warnanya. Warna batu alam menjadi warna yang dominan pada fasad. Tone warnanya dipergunakan juga sebagai tone warna pagar, yang merupakan kombinasi abu-abu dan hitam. Warna-warna lain seperti putih dan abu-abu pada bangunan menjadi penyeimbang sehingga fasad ini bisa tampil lebih cemerlang. (source: properti.kompas.com)
ADS HERE
0 comments:
Post a Comment